Dukun Iblis
Bahagian 7 : Perempuan Berjubah Hitam
Setelah hari malam,karim dan masnan muncul ditempat penjagaan dirumah tuan hamid.Karim tidak menceritakan apa yang berlaku diatas bukit berkabus kepada orang-orang yang ada ditempat jaga itu.Dia membincangkan hal-hal yang lain ditempat orang-orang yang ada disitu.
Ketika tuan hamid muncul ditempat itu dia segera dipanggil oleh tuan hamid.Karim mengikut tuan hamid yang duduk diberanda yang agak jauh dari orang lain.Tuan hamid kemudian ingin mendengar perihal apa yang dijumpai dibukit yang berkabus itu.
"Saya tak tahu apa yang saya cakapkan tuan."Kata karim.
"Ada sesuatu yang pelik ke?"Soal tuan hamid yang mula menaruh syak.
"Pelik tu tidaklah,tapi da cari mayat misah dan marni tak jumpa,juga kehilangan kimin itu.Kemudian...wak dukun dan sabri hilang dari tempat itu."Kata karim singkat memberikan penjelasan kepada tuan hamid.
Tuan hamid yang mengingat kejadian yang bertemu dengan mayat kimin dimalam itu,mula percaya dengan cerita karim.Timbul dalam fikiran tuan hamid dugaan-dugaan terhadap diri wak dukun dan sabri.
"Ada kemungkinan besar,mayat kimin telah membunuh wak dukun dan sabri dibukit berkabus itu."Tuan hamid memberi pendapatnya.
"Iya tak iya juga tuan.Pasal idrus pun tiba-tiba tubuhnya bermandikan darah dan telah menjadi mayat ditempat itu."Tambah karim yang membuatkan tuan hamid makin percaya tentang kematian wak dukun dan sabri di bukit berkabus itu.Lama karim dan tuan hamid memikirkan peristiwa kejadian kehilangan pekerjanya itu.
"Sekarang kau bagi tahu kepada orang-orang kepercayaan kita tentang kematian wak dukun dan sabri,agar mereka tetap berhati-hati.Dan jangan khabarkan hal ini kepada sebarang orang kampung kerana itu boleh membocorkan rahsia kita."Kata tuan hamid.Karim menggangguk mengerti.Dia kemudian mengundurkan diri untuk memberitahu tentang kematian wak dukun dan sabri kepada para pekerja ditempat itu.
Sudah tentu keterangan karim dan jali pada mereka membuat mereka terkejut dan takut bila disebut bukit berkabus itu.Di hati masing-masing membayangkan bahawa bukit itu adalah bukit hantu.Para pekerja itu pun membayangkan wajah wak dukun yang kelihatan seram dan sabri,yang berwajah pucat.Andaikan kedua orang yang telah mati ini menjadi hantu dan tiba-tiba muncul.
Demikian pemikiran mereka kerana kejadian-kejadian yang lalu membuktikan adanya hantu-hantu disitu.Dan orang-orang kepercayaan tuan hamid sudah mendengar,bagaimana arif telah putus kepala,kemudian masnan saksi yang masih hidup,telah putus tangan.Ketika karim dan jali menceritakan peristiwa yang berlaku dibukit berkabus itu,masnan pun datang.
Masnan masih dengar saja orang-orang disitu bersoal jawab dengan karim.Akhirnya masnan pun mula menambahkan kehilangan wak dukun dan sabri ditempat bukit berkabus itu.
"Sudah pasti..wak dukun dan sabri telah mati yang amat mengerikan ditempat itu."Kata masnan menambahkan rasa seram orang-orang yang mendengarnya.
"Kerana kita semua ini menjadi orang-orang kepercayaan tuan hamid dan kita semua terlibat dengan kematian misah serta marni,maka kematian wak dukun dan sabri ini pun janganlah orang lain tahu.Biarlah hal ini untuk pengetahuan kita saja."Kata karim mengingatkan orang-orangnya.Mereka semua mengangguk.
"Kita hanya boleh menyebarkan hal hantu ini kepada orang kampung asal jangan membabitkan kejadian kematian marni dan misah."Kata masnan.Kemudian masnan memberitahu dia baru saja singgah dirumah sabri dan wak dukun,tetapi kedua-dua rumah itu kosong.
Penjelasan masnan ini makin lah menguatkan kepercayaan orang-orang ini bahawa wak dukun dan sabri sah telah mati dan tak akan hidup kembali.Demikianlah dihati masing-masing telah mencatat kematian itu.Bila hal itu telah terbukti selama dua hari,mereka yang pernah membincangkan kematian wak dukun serta sabri benar-benar yakin kedua orang itu telah tiada diatas muka bumi ini.
Tetapi cerita yang sebenar adalah,setelah wak dukun dan sabri mengalami kejadian yang mengejutkan hati masing-masing,keduanya tidak pulang kerumah,tetapi wak dukun dan sabri menceritakan hal kejadian kubur yang terbongkar itu kepada temannya seorang ulama dan guru agama.
Ditempat ini lah wak dukun dan sabri menerima penjelasan hal kematian dan roh,juga pengetahuan tentang alam barzakh dari ulama tersebut.Menurut ulama itu benarlah apa yang dialami oleh wak dukun itu.
Kerana sukanya wak dukun mendengar cerita alam barzakh dari ulama itu wak dukun dan sabri selama beberapa hari tinggal bermalam dirumah ulama itu.Pengetahuan yang tak seberapa yang dirinya menjadi dukun itu kini mulalah bertambah sedikit mengenal roh dan cara pembacaan doa.
Semasa ketiadaan wak dukun dan sabri,tuan hamid dan orang-orangnya berfikir perkara hantu itu menjadi satu masalah yang tidak menyedapkan hatinya.Dihati mereka selalu terbayang kemunculan wak dukun dan sabri sebagai hantu,seperti kemunculan kimin yang menyerang tuan hamid.
Maka hampir setiap orang yang menjadi kawan rapat wak dukun selalu berharap agar wak dukun tidak muncul di muka bumi ini sebagai hantu yang menakutkan.Apa lagi wajah sabri yang licin dan pucat itu.Andaikan dia tiba-tiba muncul,alangkah seramnya.
Setelah beberapa hari dirumah ulama tersebut,akhirnya wak dukun dan sabri memohon diri untuk pulang.Perjalanan dengan beca dari kampung temannya itu ke kampung wak dukun hanya memakan masa setengah jam.Ketika wak dukun sampai dipintu masuk kampung,wak dukun ingin turun disitu.Setelah membayar tambang beca itu,wak dukun dan sabri terus berjalan kaki.
"Kini kau sendiri mendengar penjelasan ulama itu tentang perkara-perkara perlu bila kita menghadapi sesuatu kecemasan yang datangnya dari hantu syaitan.Tetapi bagiku,aku tetap juga takut akan perkara-perkara demikian."Ujar wak dukun.
"Saya pun demikian.Mendengar suara ditelinga tanpa sesuatu yang wujud.Oh..janganlah terjadi lagi kejadian seperti yang pernah kita alami dibukit berkabus itu.Alangkah seramnya tempat itu."Kata sabri pula.Bila dia mendapat penjelasan dari ulama itu,semakin dia takut akan keajaiban sesuatu kejadian.
Dari jarak yang tak begitu jauh,wak dukun melihat seorang penduduk keluar dari halaman rumahnya.Kemudian orang itu berjalan didepan wak dukun dengan jarak kira-kira lima puluh langkah saja.Wak dukun dan sabri mempercepatkan langkahnya agar dapat bersama orang tadi,kerana sangka wak dukun dia adalah pekerja tuan hamid.
Memang benarlah.Orang yang berjalan itu adalah salah seorang dari pekerja tuan hamid yang pernah mendengar cerita tentang karim dibukit berkabus itu.Malam ini dia kene bertugas malam dan berjalan menuju ke pondok jaga ditepi rumah tuan hamid.Ketika berjalan seorang diri begini,fikiran orang itu teringat akan peristiwa kematian orang-orang yang telah hilang tiada kembali kemudian muncul sebagai hantu.
Bila pekerja tuan hamid itu terasa sentuhan dibahunya,dia kemudian memalingkan mukanya kemudian wajah wak dukun yang menghulurkan tangannya.
"Waaaaaaaa......"Jerit orang itu kerana terkejut.Jeritan itu juga mengejutkan wak dukun dan sabri.Orang itu kemudian terus merempuh dikegelapan jalanan kampung walau malam baru saja bermula.
"Sabri...apa sebenarnya yang terjadi?"Soal wak dukun tak mengerti.
"Wak menyentuh bahu orang itu dengan tiba-tiba.Lagi pula ketika ditempat yang gelap.Dah tentu orang tersebut terkejut,apa lagi dia nampak kita berdua mungkin tak cam wajah kita.Larilah dia ketakutan."Balas sabri.
"Kalau macam tu,telah terjadi lagi di kampung kita ini sesuatu yang menyeramkan.Lebih baik kita tanyakan cerita apa yang terjadi semasa kita tak ada.Mari kita ketempat pengawal dirumah tuan hamid."Kata wak dukun.Sabri pun mengikut cadangan wak dukun.
Pekerja tuan hamid yang lari ketakutan itu tiba ditempat pengawal.Di tempat jaga itu telah ada tiga orang yang baru saja sampai.Salah seorang dari mereka adalah jali.
"Jali...jali...hantu....hantu itu..."Kata pengawal itu dengan gopoh-gapah kerana ketakutan.Jali pun naik panik serta cepat-cepat memukul kentong kayu tanda bahaya.
"Hei..apa yang kau nampak?"Tanya jali sambil memukul kentong kayu.
"Wak dukun...dan sabri..mereka bangkit dari kubur.Wa..wajahnya mengerikan bagai nak memakan orang."Kata orang itu.Pengawal di tempat itu panik dan menggigil ketakutan.
Kentong kayu dari balai pengawal tuan hamid kemudian dibalas oleh bunyi kentong dirumah pengawal kampung yang terletak ditepi jalan.Walau malam baru bermula namun penduduk yang mendengar bunyi kentong itu lalu tutup pintu rumah masing-masing.Hanya orang-orang yang berani saja yang keluar untuk berkawal secara berkumpulan.
Orang-orang yang bertugas dirumah tuan hamid segera datang kebalai pengawal kemudian mendengar penjelasan orang yang bertemu hantu wak dukun dan sabri.Wajah pengawal itu begitu pucat.
"Ya..tak salah lagi.Dia memang wak dukun dan sabri.Tangannya telah menyentuh bahuku."Kata orang itu menguatkan ceritanya.
Kerana wak dukun dan sabri tidak menemui para pengawal dirumah tuan hamid itu,wak dukun dan sabri pun kemudian cepat-cepat kembali kerumah masing-masing.Keduanya kemudian berpisah ditempat itu.Sebaik wak dukun sampai didepan rumahnya,dua tiga orang sedang menunggunya.
"Bagaimana dengan hantu itu wak...dan tolong kami ini memerlukan tangkal tolak hantu."Kata orang-orang yang menunggu disitu.Wak dukun makin pening melihat telatah orang-orang itu.Setelah wak dukun berada didalam rumah dan menyalakan lampu minyak,dia pun memberikan tangkal pada setiap orang yang memerlukannya.
Setelah orang-orang itu memberikan wang pengerasnya,mereka pun kelam kabut pergi kerana hendak cepat-cepat menanam tangkal tersebut.Wak dukun menutup pintu rumahnya sambil berfikir,hantu apa yang sedang melanda kampungnya.Wak dukun pun cuba menenangkan perasaan takutnya.
Pagi esoknya,wak dukun bangun dari tidurnya lebih awal dari yang biasa.Dan pagi itu begitu ramai orang datang menunggu didepan rumahnya.Hal ini belum pernah terjadi sebelumnya.Mereka mempunyai tujuan yang sama.Iaitu meminta tangkal.
Satu persatu wak dukun melayan tamunya serta memberikan tangkal.Ketika tamunya meninggalkan rumah wak dukun,tamu yang baru pula datang.Demikian lah kejadian pagi itu dirumah wak dukun,yang tak putus-putus dibanjiri oleh pelanggan baik dari dalam mau pun luar kampung.
Tuan hamid dengan diikuti oleh karim berjalan dikampung,tuan hamid yang semalaman tidak tidur itu kini kelihatan masih mengantuk benar.Hantu wak dukun itu melekat benar dihatinya,maka dia dengan orang-orangnya berjaga pada sepanjang malam itu.
Pagi itu bila tuan hamid melihat dari jalan akan kesibukan didepan rumah wak dukun,timbullah hasrat untuk mengetahui apa yang terjadi sebenarnya.
"Karim..tengok tu,ramai benar orang berkumpul didepan rumah wak dukun.Ini sudah pasti hantu wak dukun telah memerangkap penduduk dan membunuhnya."Kata tuan hamid dengan langkah gopoh-gapah menuju rumah wak dukun.
"Memang benar kata tuan itu."Ujar karim sambil mengikut dibelakang tuan hamid.Pintu dan tingkap dirumah wak dukun telah terbuka semuanya.Dari tingkap itulah tuan hamid menyaksikan apa yang berlaku didalam rumah wak dukun.
Bagaikan disengat binatang bisa,tuan hamid terkejut yang amat sangat,bila dirinya melihat wak dukun sihat-sihat saja sedang menjampi tangkal yang telah dibuatnya.Karim pun terasa berkunang-kunang matanya didepan tuan hamid bila didapati wak dukun yang disangka telah meninggal dan menjadi hantu itu masih melayani pelanggan-pelanggannya.
Wang sedekah sebagai pengeras pelambak didepan wak dukun.Tuan hamid pun dengan diam-diam menarik bahu karim serta tersenyum pucat bila membisikkan sesuatu ditelinga karim.
"Kau tengok tu karim.Hantu wak dukun itu sedang dibanjiri rezeki.Bagus sangat kau punya kerja karim.."Kata tuan hamid dengan mukanya tersenyum pucat itu menahan marahnya.
Karim tak dapat berbuat apa-apa kecuali menyalahkan dirinya,juga masnan serta jali.Terlalu cepat sangat mengabarkan wak dukun dan sabri,telah meninggal dunia dan menjadi hantu.Kini malunya didepan tuan hamid hampir-hampir membuat karim tidak dapat menatap wajah tuannya.
Seperti biasa tuan hamid pergi ke ladang teh untuk mengadakan pemeriksaan teh yang telah dipetik oleh buruh-buruhnya.Karim tinggal disitu melihat tuannya yang pergi.Pagi ini karim benar-benar merasa malu atas perbuatannya yang tidak cermat tentang diri wak dukun.
Karim sendiri pun hendak marah.Tetapi kepada siapa dia hendak marah?.Akhirnya karim mengambil keputusan hendak balik kerumah dan berehat setelah semalaman berkawal dirumah tuan hamid.Sewaktu dia berjalan,masih terbayang dengan jelas wajah wak dukun yang sedang melayan tetamunya itu.Wak dukun tetap wak dukun yang dulu,tubuhnya sihat dan mempunyai sikap peramah.
Baru saja karim hendak memasuki halaman rumahnya,dia nampak jali dengna enam pekerja tuan hamid berada dihalaman.Dengan wajah yang cemas jali segera menemui karim.
Karim pun segera bertanyakan hal.
"Karim..sungguh luar biasa."Kata jali dengan penuh rasa seram.
"Apa yang luar biasa?"Soal karim benar-benar ingin tahu.
"Semalam saya nampak hantu wak dukun,dan pagi-pagi tadi kami semua nampak sabri telah bangun dari kubur.Sungguh mata kepala kami sendiri menyaksikan yang sabri berjalan kearah sungai."Kata jali bersungguh-sungguh.
Bila mendengar pengakuan jali ini,hampir-hampir meledak ketawa karim.Tetapi sebaliknya karim menambahkan lagi cerita yang sengaja dibuatnya untuk menambahkan suasana tegangnya.
"Sekarang jangan buang masa.Kamu semua berlari kerumah wak dukun.Orang-orang kampung dah penuh sesak dirumah wak dukun.Cepatlah.Aku nak memberitahu hal ini kepada tuan hamid."Kata karim.
Jali dan orang-orang itu berlari menuju kerumah wak dukun.
"Benar kata karim.Tengoklah apa yang terjadi dirumah wak dukun."Kata jali.Diantara orang-orang yang berkerumun dibahagian tingkap itu,jali dan orang-orangnya melihat kedalam rumah wak dukun.
Apabila jali dan orang-orang itu melihat wak dukun sedang beramah tamah dengan para pelanggannya,sambil memberikan tangkal itu,maka hairanlah jali.
Jali kemudian dengan diam-diam menarik diri dari kerumunan orang yang banyak itu.Tanpa mengeluarkan sepatah kata pun,jali terus beredar meninggalkan rumah wak dukun dengan diikuti oleh teman-temannya.
"Jali..bagaimana hal ini boleh terjadi?"Tanya seorang temannya.
"Entahlah.Pening lalat aku dibuatnya."Jawab jali singkat.
Tetapi untunglah,berita salah sangka kematian wak dukun itu tidak meluas didengar oleh orang-orang kampung.Hanya orang-orang yang terdekat dengan tuan hamid mengetahui berita ini.Selepas beberapa hari,baru lah orang-orang yang menyangka wak dukun telah hilang itu tahu duduk perkaranya.Wak dukun pun menceritakan ketiadaanya dikampungnya itu kerana melawat anak saudaranya.
Pagi itu seperti biasa wak dukun bangun awal pagi,dan hendak pergi melihat kebunnya dibelakang rumah.Dia baru saja hendak keluar rumah ketika naomi gadis yang membuatnya merintih itu datang dengan wajah pucat.Wak dukun pun dengan senang hati menjemput tamunya itu masuk dan duduk dilantai beralaskan tikar.
"Kau nak minta tangkal lagi naomi?"Tanya wak dukun memulakan bualnya.
"Tidak wak..tapi ikut suka hati waklah."Kata naomi dengan sedih.
"Eh..nampak sedih.Apa halnya?"Wak dukun ingin tahu.
"Entah mengapa....tiba-tiba saja saya telah mencederakan orang."Katanya.
Naomi kemudian mula menceritakan kejadian dia mencederakan orang kemudian orang itu menjerit-jerit ketakutan.Setelah naomi habis bercerita,wak dukun mula menatap kecantikan naomi.
"Tolong..wak...tolong diri naomi.Naomi tak ingin mencederakan orang lagi.Bila orang itu telah luka parah serta menjerit-jerit,barulah naomi sedar."Kata naomi minta belas kasihan pada wak dukun.
Lama wak dukun termenung.Kini wak dukun menyedari kepandaiannya menjadi dukun bukan boleh diharap sangat.Tugasnya sebagai dukun hanyalah sekadar lebih kurang saja.
"Wak..macam mana ni...ubatlah naomi.."Tegur naomi mengejutkan wak dukun yang tidak tahu hendak berbuat apa.Setelah wak dukun mendengar cerita naomi tadi,tiba-tiba sahaja wak dukun menjadi takut terhadap naomi.Tetapi kerana naomi mengharapkan pertolongan darinya,maka wak dukun pun mula berusaha mencari jalan untuk memulihkan debar naomi.
"Macam inilah.Wak ingin tahu rumah naomi."Kata wak dukun.
"Ha macam itu lah."Kata naomi yang merasa lega kerana wak dukun benar-benar mengambil berat akan dirinya.Setelah wak dukun menutup semua pintu-pintu rumahnya,dia pun mengikuti naomi yang berjalan didepannya.
Sementara wak dukun dan naomi melalui jalan dikampung itu,secara kebetulan tuan hamid sedang berdiri dihalaman rumah seorang penduduk kampung.Dia sedang berbincang dengan seseorang.Karim dan masnan berdiri dibelakang tuan hamid.Selepas tuan hamid berbincang dengan seorang penduduk disitu dia segera beredar dari tempat itu diikuti karim dan masnan.
Tuan hamid kemudian menghentikan langkahnya kemudian berbisik kepada karim.
"Karim...kau tengok tu."
"Memang cantiklah gadis itu tuan.Tapi agaknya dia bukan gadis dari kampung kita ini."Jawab karim dengan berbisik pula.Tuan hamid segera berbisik semula kepada masnan dan karim.Karim dan masnan kemudian mengangguk perlahan.
Wak dukun dan naomi terus berjalan meninggalkan jalan kampung kemudian mengambil jalan lain keluar dari kampung.Matahari pagi telah mula tinggi menerangi kawasan sekitarnya.
"Jauhkah rumahmu naomi?"Tanya wak dukun ketika melalui tempat yang lengang dikawasan itu.Naomi tersenyum kemudian menggelengkan kepalanya.Wak dukun merasakan perasaannya tidak begitu menyenangkan.Jantungnya berdebar dengan kencang.
Kawasan kampung telah jauh ditinggalkan.Perasaan wak dukun mula tak sedap.Naomi melangkah seperti biasa diikuti oleh wak dukun.Wak dukun mula mengerti bahawa naomi bukan tinggal dikampung ini.
"Naomi...kalau boleh kau ceritakan pada wak."Kata wak dukun.
"Apa yang mula-mula terjadi pada diri naomi sebelum perasaan tak sedar diri itu mengene pada dirimu."Kata wak dukun.Naomi kemudian mengingat sesuatu yang pernah dilihatnya.Ya..naomi kemudian ingat hal itu.Ketika ingatan itu berada dalam fikirannya,naomi menghentikan langkahnya dan menatap ke arah wak dukun dengan pandangan tegang.
"Ya..saya ingat sesuatu."Kata naomi bersemangat.
"Ha.Katakan."Wak dukun tidak sabar.
"Sebelum naomi kene perasaan tak sedarkan diri,memang beberapa kali naomi nampak seseorang bertudung hitam dan tudung itu juga merupakan jubahnya.Kalau tak salah orang itu perempuan,tapi naomi tidak mengenal wajahnya."Kata naomi.
Setelah berkata demikian,naomi berjalan lagi.Wak dukun mengikut dari belakang.Sambil berjalan,wak dukun teringat dimana dirinya pernah melihat orang perempuan bertudung hitam dan berjubah itu.Bila dia teringat akan perempuan bertudung hitam,maka terkejutlah hati wak dukun.Orang itu terlihat dikawasan bukit berkabus.Ya..dia lah orang yang diceritakan naomi itu.
"Orang itu berjalan agak jauh dari tempatku.Apabila saya melihatnya,dia berlindung dan menghilangkan diri.Suatu kali dia tiba-tiba muncul di depan saya,dan saya nampak matanya tiada biji,nampak putih menakutkan."Kata naomi.
"Saya terus berjalan meninggalkannya tanpa menegur sapa.Kemudian saya terdengar dia tertawa ringan.Tak lama kemudian saya merasa pening kepala.Kemudian saya merasa macam dalam mimpi dan mengejar seseorang.Bila orang itu telah saya tangkap,saya langsung mencederakannya.
"Teruskan ceritamu."Pinta wak dukun yang masih melangkah dibelakang naomi.
"Saya tersedar,ketika tangan saya telah berlumuran darah,dan orang itu terkapar.Saya menjerit dan lari ketakutan.Dari jauh saya melihat kearah orang yang terkapar itu.Saya lihat orang yang bertudung hitam itu menghampiri orang yang saya cederakan itu.Oh..sungguh mengerikan."Kata naomi mengeluh.
Wak dukun menggangguk-angguk mengerti.Apa yang diketahuinya tentang perempuan yang bertudung hitam itu sudah jelas.Dia perempuan sihir yang jahat.Demikian kata hati wak dukun,yang mengenal perempuan bertudung hitam itu adalah dari bukit berkabus.
Naomi membawa wak dukun kerumahnya,dan diperkenalkan dengan emaknya.Emak naomi yang ramah itu segera melayannya sekejap dengan berbual-bual tentang khabar beritanya.
"Terima kasih kerana mahu datang kerumah kami yang buruk ini.Inilah keadaan kami dua beranak.Ayah naomi dah lama meninggal.Kami berdua meneruskan hidup ini dengan menjual nasi lemak,naomi lah yang menghantarkan ke kedai."Kata emak naomi.
"Elok pekerjaan itu makcik.Usaha sendiri tak diperintah oleh orang lain.Kalau rajin berusaha,tentu lah dapat faedahnya."Kata wak dukun yang merasa seronok tinggal dirumah naomi.Naomi sibuk didapur menyiapkan sesuatu.
"Sekarang kalau wak dukun nak menjampi atau meletakkan tangkal dirumah kami,silakan."Kata emak naomi memberi kebenaran.Wak dukun pun bangun dari duduknya.Dia bukan hendak berdoa sesuatu,tapi cuma memperlihatkan dirinya ingin melakukan sesuatu tugas.
Sebenarnya wak dukun tidak tahu apa-apa tentang tangkal dan doa bagi halau syaitan dan hantu.Kecuali doa-doa biasa untuk sembahyang.Itupun baru dihafalkan setelah diajarkan oleh hasan.
"Ini bilik naomi.Kadang-kadang naomi tersedar dari tidurnya kemudian menjerit-jerit ketakutan kerana nampak sesuatu yang mengerikan.Sila lah wak dukun buat sesuatu dibilik naomi itu."Kata orang tua itu dengan hati yang penuh percaya akan kebolehan wak dukun.
Emak naomi kemudian kembali keruang depan dan turut menghidangkan makanan ringan dan kopi panas,yang dibuat oleh naomi semasa didapur tadi.
"Apa yang dia buat dibilik naomi mak?"Bisik naomi kepada emaknya.
"Dia dukun yang masyur.Tahulah apa yang nak dibuatnya."Kata emaknya.
"Iya tak iya juga."Jawab naomi dengan berbisik pula.Emaknya dan naomi menunggu didepan sewaktu wak dukun berada dibilik itu.Keduanya menyangka tentu wak dukun telah berbuat sesuatu didalam bilik itu untuk mengusir dan memusnahkan segala perkara yang menakutkan naomi.
Tetapi tidak ada apa-apa yang dilakukan oleh wak dukun yang baru berumur dua puluh lima tahun itu.Dia duduk dikatil termenung tak tahu apa yang harus dibuatnya dibilik itu kecuali mengeluh menyesali dirinya yang tidak tahu apa-apa perkara mengahalau syaitan atau hantu.Sedangkan cerita naomi yang seram itu telah membuat dirinya jadi takut.
Wak dukun keluar dengan diikuti oleh pandangan naomi dan emaknya.Kemudian wak dukun duduk diruang depan itu.Perasaan lega telah dirasakan oleh kedua anak beranak itu,yang menyangka wak dukun telah bertungkus lumus melakukan sesuatu usaha didalam bilik itu.
Setelah minum dan menikmati makanan ringan yang telah dihidangkan itu,maka dengan perasaan yang serba salah wak dukun minta diri untuk pulang.Naomi benar-benar memerlukan pertolongan,tapi dirinya tidak boleh berbuat apa-apa terhadap naomi.Sungguh menyesal wak dukun memikirkan hal ini.
"Begin makcik.Em..setelah saya melihat keadaan anak makcik,dan bilik itu bagilah saya masa lagi untuk datang kesini kerana dirumah nanti saya akan membuat tangkal khas untuk naomi dan lain-lain tangkal yang perlu diletakkan didalam rumah ini."Kata wak dukun.Naomi dan emaknya mengangguk dengan rasa penuh terima kasih terhadap kebaikan wak dukun.Sebaliknya wak dukun merasa kasihan terhadap dua beranak ini yang menaruh kepercayaan terhadapnya.
"Demi naomi...aku akan bersungguh-sungguh untuk melindunginya."Kata hati wak dukun yang mula menyedari bahaya yang mengancam jiwa naomi.Kini wak dukun itu benar-benar berusaha menghilangkan keburukan yang ada pada dirinya,yang hanya menyamar sebagai dukun.
Niat dalam hatinya memang hendak terus kerumah hasan kawan nya itu.Dia akan menyerahkan perkara ini kepada hasan seorang ulama yang pernah menghapuskan sundal bolong dimuka bumi ini.Naomi perlu pertolongan.Demikian kata hati wak dukun yang hatinya mula menaruh sayang terhadap naomi sejak pertama kali naomi berkunjung kerumahnya meminta pertolongan.
Wak dukun terus berjalan melalui jalan kecil diantara dataran yang ditumbuhi lalang yang tebal itu.Dia tidak perasan ada dua orang sedang menghendapnya disebalik semak.Orang itu adalah karim dan masnan.
"Gadis itu memang cantik.Patutlah tuan kita berkehendakkan dia."Bisik masnan.Karim pun mengangguk perlahan.
"Kita telah tahu rumah gadis itu.Apa yang harus kita lakukan sekarang?"
"Kita balik dulu memberitahu pada tuan hamid yang kita telah tahu rumah gadis yang cantik itu.Barulah nanti kita tahu perintah tuan kita."Kata rahim berbisik sambil mengawasi wak dukun yang jauh dijalan kecil itu.Karim dan masnan kemudian keluar dari tempat dia menghendap.
Setelah wak dukun hilang dari pandangan,barulah karim dan masnan berjalan dijalanan kecil yang baru saja dilalui oleh wak dukun.Keduanya berjalan lambat agar tetap jauh dari wak dukun.
(Bersambung...)
Sumber : Naskah Dari Mastris
No comments:
Post a Comment