Kepala Iblis
Bahagian 8 : Gua Raja Iblis
Bahrun dan udin serta wak kemat baru saja sampai dirumah kasman.Rumah itu dalam keadaan kosng dan dindingnya terkopak.Mangkuk kemenyan masih mengeluarkan asapnya.Ketiga nya kemudian memerhati keadaan rumah tersebut.Udin langsung naik kelantai rumah dan memadamkan bara api didalam mangkum kemenyan.
"Telah terjadi huru-hara ditempat ini."Kata bahrun.
"Sudah tentu.Tengoklah dinding ini hingga terkopak.Orang-orangnya pun mungkin bertemiaran entah kemana."Kata udin.Tak lama kemudian mereka bertiga meninggalkan rumah kasman dalam keadaan yang kosong.
"Salbiyah dan adiknya tentu mendapat kekuatan kembali dengan adanya asap kemenyan tersebut.Dia tentu belum jauh meninggalkan tempat ini.Mari kita menjejaknya."Ajak bahrun.Udin dan wak kemat mengikuti langkah bahrun.
"Tapi run...aku bukannya tahu sangat menjaga diri.Kita ni sedang memburu maut."Kata wak kemat yang keberatan untuk meneruskan memburu salbiyah.
"Ala ikut saja lah wak....tenaga wak kita perlukan.Mudah-mudahan kita semua dapat mengatasi hal ini dengan selamat.Sekaranglah masanya kita bertindak,sebelum banyak lagi menjadi korban."Kata udin menjelaskan.Wak kemat tak berkata-kata lagi.Mereka meneruskan perjalanan.
Mereka bertiga sampai di pondok jaga dikampung tersebut.Pondok itu kosong.Sebuah lampu minyak terpasang di tiang,dan unggun api masih menyala.
"Salbiyah tentu menjebak orang-orang yang jaga disini seperti dulu kita pernah dijebaknya.Mari.."Ajak bahrun yang mengerti keadaan itu.Tetapi anehnya tasbih dileher bahrun tidak terasa apa-apa.Sementara mereka memikirkan sesuatu,mereka bertiga mendengar salakan anjing.
"Ha...disanalah dia berada."Kata udin memberi pendapatnya.Mereka bertiga terus berkejar kearah anjing-anjing itu.
Setelah ketiga orang tersebut sampai ditempat itu,mereka melihat bayangan orang berjalan berbaris satu persatu.
"Bagaimana dengan anjing-anjing itu?."Tanya udin.
"Alaa...balinglah dengan apa saja."Kata bahrun.Bahrun terus menghampiri orang-orang yang berjalan satu persatu yang berjumlah tiga orang tersebut.Udin dan wak kemat menghalau anjing-anjing tersebut.
Setelah anjing tersebut pergi,barulah udin dan kemat menghampiri bahrun.
"Apakah yang terjadi dengan orang-orang ini?."Bisik udin.
"Mereka berjalan didalam pukau.Seperti halnya wak kemat berjalan mengigau didalam tidurnya."Bahrun menjelaskan.
"Kalau begitu mereka perlu disedarkan sebelum mereka menemui ajal."Kata wak kemat.Wak kemat memerhati yang ketiga orang lelaki tersebut.
"Tak perlu sekarang.Kita ikuti dulu,sudah tentu ketiga orang ini berjalan kearah pusat pemujaan."Bisik bahrun.Udin dan wak kemat pun faham.Tetapi wak kemat merasa cemas,bagaimana nak menyedarkan orang-orang ini.Tetapi wak kemat mempercaya hal itu kepada bahrun dan udin.
Sebenarnya ketiga orang tersebut adalah kasman,dulah dan kasim,yang tadi pernah mengalami kejadian yang menggerunkan itu.Kini ketiganya telah terpukau oleh suatu kuasa ghaib yang membuat mereka berjalan seperti itu.Setengah jam kemudian,mereka mulai berada ditempat yang tiada tetumbuhan.
Kawasan didepan nampaknya kehitaman.Ternyata itu adalah sebuah bukit,yang dalam suasana malam seperti ini diselimuti kabus.Sebaik mereka bertiga sampai di permulaan tepi kabus,bahrun segera menyedarkan orang-orang itu dengan ayat bismillah.Akhirnya orang yang berjalan tersebut menjadi sedar.
Mereka bertiga merasa hairan dirinya tiba-tiba berada ditempat itu.
"Eh...kaukah itu kasim?."Tanya dulah kepada kasim.
"Ya..aku kasim.Oooo kau rupanya dulah.Eh...ini kasman pulak.Kenapa kita bertiga berada ditempat ini?."Tanya kasim.Bahrun dan udin serta wak kemat segera menghampiri mereka bertiga.
"Maaf....saudara-saudara,sebenarnya kalian baru saja terselamat dari maut yang memanggil kalian.Sejak dari tadi kami bertiga mengekori kalian bertiga.Yang sebenar kami pun sedang menjejak kuasa ghaib yang menjadi keganjilan ini."Kata bahrun yang kemudian memperkenalkan dirinya.
Mereka berenam kemudian saling mengenalkan diri masing-masing.Bukan main besar hati kasman dan rakan-rakannya bila didapati dirinya terselamat atas pertolongan itu.Mereka bertiga kemudian mengucapkan terima kasih.Seterusnya kasman menceritakan kepada bahrun dan rakan-rakannya,tentang menemui seorang perempuan ditepi jalan.
"Gadis itu lah puncanya yang mempunyai kuasa jahat.Bungkusan yang dibawanya itu adalah kepala adiknya yang dihidupkan untuk sama-sama menjalankan kuasa jahatnya.Sekarang marilah kita bersorok kerana mungkin disinilah tempat pusat pemujaan itu."Kata bahrun.Mereka berenam kemudian mencari tempat untuk berlindung dari sesuatu bahaya.
Disaat yang bersamaan dirumah zamilah isteri bahrun.
Zamilah dengan ditemani oleh minah duduk memerhati api pelita yang terletak didepannya.Minah tak tahu apa yang diperbuat oleh milah dengan pelita itu.Sampai larut malam suaminya udin belum lagi balik.Minah menjadi risau dan naik panik.Demikian pula wajah zamilah.
"Milah....berkalai-kali bila api pelita ini macam tertiup angin,kau lalu memadamkan pelita ini,apa halnya dengan pelita ini?."Tanya minah ingin tahu.Sebenarnya milah enggan menerangkan apa yang ditanyakan oleh minah tersebut.Tapi elok juga minah mengetahui kerana nampaknya minah ingin sangat mengetahui rahsia api pelita tersebut.
"Mau kah kau berjanji tidak menceritakan hal pelita ini walau kepada suamimu sekali pun,atau lebih-lebih kepada orang lain.Maka aku akan memberikan penjelasan ini kepadamu."Kata milah sambil memerhati pelita yang tenang itu.
"Aku akan memenuhi janji itu."Jawab minah.
"Baiklah.Pelita ini hanya tanda ingatan untuk seorang isteri yang ditinggalkan suaminya bila suaminya mengerjakan pekerjaan yang merbahaya.Maksud milah ialah ingin tahu keselamatan suami milah dan suamimu serta sesiapa yang ikut dengan suamiku.Lihatlah api pelita ini.Apakah yang kau lihat?."Tanya milah.
"Ia nyala dengan tenang.Hujung api lurus keatas."Kata minah.
"Itulah tandanya suamiku dan suamimu dan yang lain selamat dalam menjalankan pekerjaannya,baik dia dalam tidur mau pun sedang melakukan sesuatu.Sebaliknya bila api itu bergoyang-goyang bagaikan ditiup angin,maka bahayalah yang dihadapinya.Maka perlualah api itu kutiup sehingga mereka tak tersentuh oleh kejahatan,atau bahaya yang akan menimpa."Kata milah menjelaskan.
Minah baru mengerti apa yang terkandung rahsia api pelita tersebut.
"Kalau begitu apakah kau selalu memasang pelita bila suamimu diluar?."
"Tidak juga.Namun kukatakan kepadamu,bukankah sudah tugas seorang isteri selalu ingat akan keselamatan suaminya bila dia berada diluar,dan berharap kembali dengan selamat sampai dirumah."Kata milah.Minah pun kemudian mengangguk perlahan.
Tak lama kemudian api pelita itu bergoyang-goyang bagai ditiup angin.Ia nya begitu mengejutkan hati dan perasaan minah.Tapi milah segera meniup api pelita tersebut hingga padam.
Disaat itulah bahrun dan rakan-rakannya yang masih bersorok disebalik batu besar melihat bayangan yang sedang bergerak.
Bahrun dan udin serta wak kemat menahan nafasnya agar bayangan itu tak perasan yang dia bersama rakan lain-lainnya bersorok disitu.Ternyata bayangan pertama tersebut terus berlalu begitu saja dan memasuki kabus didekat bukit.Bayangan tubuh pertama telah hilang ketika memasuki kabus tersebut.
Bayangan pertama tersebut terus memasuki lubang gua yang terdapat didalam perut bukit.Keadaan didalam gua masih gelap pekat.Namun tak lama kemudian lamput-lampu minyak didalam gua tersebut di nyalakan.Cahaya redup didalam gua itu segera menerangi benda-benda yang ada didalamnya.
Beberapa mayat manusia terlihat terbujur dibeberapa tempat masih terbungkus oleh kain hitam.Dua tiga mayat telah terbuka dengan dadanya telah ditebuk seakan telah dikeluarkan isi dari dalam mayat tersebut.Disudut sana terletak pangkin dengan beberapa baldi dan benda-benda tajam seperti kapak,parang dan pisau lebar.
Ditengah ruang tersebut terletak benda-benda pemujaan yang terdiri mangkuk kemenyan yang besar.Di atasnya mangkuk tersebut didirikan pangkin yang diatas pangkin tersebut terletak dulang besar untuk meletakkan sesuatu.Kemudian tepat diatas dulang tersebut berjuntai tali gantung yang diikat dipalang kayu diatas.
Ditali gantung tersebut terikat sesusuk tubuh manusia yang telah menjadi mayat,dengan keadaan kaki terikat dibahagian atas dan kepala dibahagian bawah.Kepala mayat tersebut hampir putus kerana bekas dihiris bahagian lehernya.Dan dulang tersebut agaknya untuk menakung darah.
Keadaan didalam gua ini sungguh menyeramkan dari pada keadaan didalam rumah batu tersebut,kerana ia adalah pusat pemujaan.Didekat mangkuk pembakar kemenyan tersebut terlihat seorang lelaki sedang bersila tanpa bergerak.Keadaan tubuh lelaki yang bersila ini sudah menjadi mayat yang mengerikan dan hanya tinggal baju dan kerangka tulang-tulang saja dan sedikit daging tubuhnya yang telah mengering.
Ternyata bayangan yang memasuki gua ini adalah salbiyah.Salbiyah kemudian meletakkan sejumlah besar arah diletakkan di dalam mangkuk besar pembakar kemenyan.Kemudian memulakan membuat bara pada arang tersebut.Tak lama kemudian dia pun menabur kemenyan didepan mayat lelaki yang bersila itu.
Bibir salbiyah yang pucat itu kemudian bergerak-gerak dan mengucapkan sesuatu yang tiada jelas didengar.
Asap mengepul tebal dari tepak kemenyan.Setalah salbiyah mengucapkan sesuatu dia pun kemudian bangkit dari tempat nya dan menghampiri pangkin yang ada disana.Diambilnya kapak dan dia pun membuka tutup kain hitam yang membungkus tubuh badan mayat yang ada disitu.
Dada mayat tersebut dikoyak-koyaknya dengan kapak kemudian dikeluarkan isinya.Tak lama kemudian hati dan jantung dari mayat tersebut diletakkan diatas dulang kemudian di asap kemenyan.Dulang itu pun diletakkan kembali diatas pangkin.Setelah demikian,salbiyah pun mengambil cairan didalam baldi yang sudah membeku.
Darah beku itu pun dicampur dengan hati dan jantung kemudian mula mengulinya.Pekerjaan seterusnya,dia mula menyapukan daging busuk yang mengerikan itu diseluruh tubuh badan mayat lelaki yang telah kering tersebut.Dengan mengangkat kedua tangannya salbiyah kemudian menyeru kepada mayat yang sedang bersila tersebut.
"Hai...roh ayahku wasir bin barah...tunjukkan kepadaku,siapa pembuat angkara dari semua pekerjaanku.Datanglah wahai roh ayahku.Aku menyerumu."Kata salbiyah yang suaranya bergumam dan memantul didalam ruang gua yang mengerikan itu.Salbiyah kemudian menambah serbuk kemenyan hingga asap tersebut makin tebal membentuk kepulan kabus yang memenuhi sekitar tempat pemujaan.
Diluar gua terjadi angin mula bertiup.Suaranya yang berdesis menggambarkan bahawa angin itu mula kencang melanda sekitar tempat tersebut.Hingga angin tersebut masuk didalam gua.Tak lama kemudian terdengar bunyi petir menyambar-nyambar di langit yang gelap tersebut.
Keenam orang yang masih berada diluar merasakan kecemasan ini setelah dengan tiba-tiba datangnya angin ribut ini.Masing-masing dari keenam orang tersebut berpegangan pada hujung batu-batu yang runcing.
"Hasan dan jalal pernah dilanda angin ribut ditempat ini beberapa tahun yang lepas.Pegang kuat-kuat,angin ini boleh menerbangkan kita."Kata bahrun.
"Kalau begitu benarlah kata jalal dan hasan.Tempat ini adalah yang dikenali bukit hitam.Tempat raja iblis."Sahut udin.
"Raja iblis...kalau begitu kita ni berada dikandang maut."Kata wak kemat yang cemas dan berusaha mencari pegangan yang kuat.Ketiga orang yang lain nya pun berbuat demikian.Mereka yang mula dilanda mengantuk dengan kejadian seperti ini,jadi terjaga semula.
Sinaran cahaya petir menunjukkan bahawa mendung tebal menghitam.Bertalu-talu bunyi petir tersebut membelah keheningan malam menjadikan keenam orang tersebut merasa cemas dan gerun.Didalam gua,kedua tangan salbiyah menjulur keatas dan bibir salbiyah bergerak-gerak.
"Datang.....wahai roh ayahku...selamatkan pekerjaanku.Hi.hi.hi.hi..Ha.ha.ha.ha.haa.."Salbiyah terus tertawa yang menjadikan suasana didalam gua tersebut makin seram.Tak lama kemudian diantara keributan yang datangnya dari angin tersebut,sesusuk benda melayang kedalam gua tersebut.
Tiba-tiba sebuah kepala dan baju terhempas didekat salbiyah yang sedang mengadakan pemujaan.Kepala yang terhempas tersebut adalah kepala adiknya.Salbiyah terkejut dan mata salbiyah membulat kerana hairan.
"Hah...kau cedera parah?."Kata salbiyah dengan geram.Cepat-cepat salbiyah mengambil kepala adiknya kemudian mengasapnya diatas asap kemenyan yang sedang mengepul tebal.Seterusnya salbiyah melempar kepala adiknya ke atas.Kepala adiknya tidak terjatuh kebawah,tapi turun perlahan-lahan dan mempunyai tubuh badan.
"Ayuh keluar.....hapuskan musuhmu..."Perintah salbiyah dengan geramnya.Kepala adik salbiyah yang telah bertubuh badan dari bayangan tersebut keluar lagi dari gua.Dia melayang ringan menembus kabus dan angin ribut.Diluar gua telah berdiri dua orang sambil menahan kekuatan angin.
"Dua orang itu tentu hasan dan jalal."Kata bahrun dari tempatnya bersorok.
"Ya...aku pun berfikir demikian.Dia sampai pula ketempat ini."Sahut udin.Tiba-tiba hasan yang berdiri didepan diserang oleh adik salbiyah.Kedua tangan bayangan adik salbiyah memegang leher hasan.
"Jalal cepat guna serbuk ayat itu."Teriak hasan.Jalal sambil melawan angin ribut,terus mara menyapukan serbuk ayat dileher adik salbiyah.Adik salbiyah menjerit dan tiba-tiba tubuh badan adik salbiyah hilang kemudian kepala itu pun terkulai dan tergantung oleh baju gaun.
Hasan tak membuang masanya.Dia pun menghayunkan baju gaun tersebut ketanah dan kepala itu pun terikut terhempas ketanah hingga remuk.Selepas itu jalal menaburkan serbuk ayat pada kepala yang telah remuk tersebut.Setelah kejadian itu,kemudian angin pun menjadi reda.
"Bang hasan...kau kah itu?."Tegur bahrun yang keluar dari tempatnya bersorok.Teman-teman yang lain ikut keluar dari situ.Mereka mengerumuni hasan dan jalal.
"Bahrun...apa yang menimpa dirimu?."Tanya hasan.
"Kami menyelamatkan ketiga orang kampung ini dari perangkap sihir salbiyah.Kini salbiyah berada didalam kabus tersebut."Kata bahrun pula.
"Yang sebenar didalam kabus tersebut adalah gaung.Tetapi ada jalan kecil didalam kabus tersebut yang terus kedalam gua.Didalam gua tersebutlah tempatnya orang sesat yang berguru kepada raja iblis."Kata hasan menerangkan.
"Jadi apa yang harus kita lakukan sekarang?."Soal bahrun.
"Tunggulah hingga hari pagi dan sinar matahari menerangi bibir gua tersebut,baru masuklah menyerbu kedalam gua.Sesungguhnya bila kau masuk kedalam gua pada masa itu maka kalian akan melawan separuh kekuatan sihir salbiyah."Kata jalal menambahkan.
"Bahrun dan udin...kini tugas selanjutnya kuserahkan kepadamu.Aku dan jalal hendak mengubat orang-orang lainnya yang tercedera setelah dianiaya adik salbiyah."Kata hasan.
"Eh...saudara-saudara yang telah terselamat,boleh tinggalkan tempat ini bersama kami."Kata hasan pula kepada ketiga orang yang diselamatkan oleh bahrun dan udin.Ketiga orang itu pun segera pergi mengikuti hasan dan jalal.Kini tinggallah bahrun,udin dan wak kemat.
Salbiyah nampak terkejut bila angin ribut itu telah berhenti.Malah dia mendapat tanda dari asap kemenyan tersebut yang adiknya terkorban dan tiada kembali kedalam gua.Ditambahnya serbuk kemenyan kedalam mangkuk bara,kemudian salbiyah menyeru roh ayahnya lagi.
Suara salbiyah bergema didalam gua tanpa ada tanda-tanda dibalasnya.Sebaliknya tiba-tiba mayat ayahnya kemudian tumbang kebelakang dan kepalanya yang sudah kering itu patah dan tercampak jauh dari tubuh badannya.
"Ayah..."Teriak salbiyah bila melihat mayat ayahnya tumbang.
Sementara itu hari pun telah hampir pagi.Bahrun,udin dan wak kemat menahan rasa mengantuk itu hingga merasakan tenaganya lemah,kerana tidak tidur semalaman.
"Apa yang terjadi didalam gua?."Tanya wak kemat yang sejak tadi diam saja.
"Aku hanya mendengar suara-suara yang tak jelas dari seseorang yang berteriak."Kata udin.Bahrun pun berpendapat demikian.
"Apa pun yang terjadi didalam gua,akan segera kita ketahui sebaik sinar matahari menyentuh bibir gua."Kata bahrun mengingatkan.Mereka berdua mengangguk perlahan sambil merasakan pedih dimatanya kerana kurang tidur itu.
"Pukul berapa agaknya?."Soal wak kemat.
"Bayang-bayang batu disana itu makin jelas,mungkin sekitar pukul enam pagi.Tak lama lagi kita akan menyaksikan sinar matahari menyentuh bibir gua."Kata udin.
"Ya..tetapi bila kabus tebal itu tetap berkeadaan pekat seperti itu,kita tak tahu nak berjalan kedalam gua tersebut.Ingat kata hasan antara mulut gua dan dataran dipisahkan oleh gaung yang curam."Kata bahrun.
"Bila kabus itu cukup menipis,barulah kita nampak titi batu yang tak lebar tersebut.Demikianlah pesan hasan kepadaku.Hanya dengan titi tersebut kita boleh memasuki dalam gua."Kata bahrun lagi.Pagi itu angin bertiup lembut membawa udara pagi yang sejuk.
Ketiga orang tersebut dengan sabar menunggu masa hingga terbit matahari.
Akhirnya masa dinantikan itu pun sampai lah.Mereka bertiga berdiri ditempat yang terbuka memerhati cahaya matahari yang menimpa dinding bukit hitam tersebut.Kabus masih tebal menyelimuti alam sekitarnya.Mereka pun memerhati kaki kabus yang menyentuh tanah keras.Tiada nampak apa-apa.
Tak lama kemudian wak kemat nampak titi batu semula."Aku rasa nampak titi tersebut."Kata wak kemat sambil berjalan agak kedepan dan mula menjejakkan kakinya dititi batu tersebut.Sebaik wak kemat menjejakkan kakinya dititi batu tersebut,dia pun terus jatuh ke bawah gaung.
Udin yang berdiri dibelakang wak kemat,segera menarik baju wak kemat.Ternyata tubuh badan wak kemat tergantung dibibir gaung yang curam.
"Waaa....."Cepat tarik keatas."Teriak wak kemat dengan cemas dan muka pucat.
"Titi itu rupanya bayangan belaka."Kata udin.Dia bersama bahrun menarik tubuh wak kemat naik keatas.Setelah tubuh wak kemat selamat sampai didarat semula,mereka bertiga baru merasa lega.
"Kalau begini,masih banyak lagi rupanya jelakan untuk mencelakakan kita."Kata bahrun yang memerhati kepulan kabus yang menebal itu.Kini mereka bertiga berusaha memerhati dengan cermat agar tak terpedaya oleh pandangan matanya yang masih diselimuti rasa mengantuk tersebut.
"Lihat kabus ini makin menipis."Kata udin.Ternyata benarlah apa yang dikatakan udin.Makin lama kabus tersebut makin tipis.Dalam beberapa minit kemudian,kabus itu telah dapat ditembus oleh suasana pagi yang cerah.Didepannya kemudian terbentang titi batu semula jadi yang panjangnya tiga meter kearah mulut gua.
Wak kemat segera meletakkan batu kecil diatas titi selebar setengah meter itu.Ternyata batu itu masih terletak disitu.Dengan perasaan cemas mula lah bahrun dan udin serta wak kemat menghampiri muka gua melalui titi tersebut.Sampai ditepi gua,mereka mencium bau kemenyan bercampur bau hanyir dan busuk.
Dari situ mereka sudah pun melihat keadaan dalam gua didalam ruangan sebelah dalam.Lampu-lampu minyak masih terpasang dan nampaklah benda-benda didalam gua yang mendirikan bulu roma.Asap kemenyan masih mengepul lagi tapi sudah pun menipis.Tiada sesiapa yang ada didalam gua,kecuali benda-benda yang mengerikan itu.
"Ha...mayat terbaring disana sini,dan satu mayat lagi tergantung."Kata wak kemat seakan berkata pada dirinya sendiri.Mereka berjalan makin mara kedalam sehingga ketiganya telah berada diantara tempat pemujaan.
"Apa yang kita lakukan?."Bisik udin pada bahrun.
"Kita tak nampak salbiyah.Kena hati-hati dan penuh waspada.Bila kau sempat lebih dekat dengan mangkuk pembakar kemenyan tersebut,tumbangkanlah.Dan aku akan memperhati yang lain."Bisik bahrun pula.
"Baik...aku akan menghampiri mangkuk itu."Jawab udin.Udin terus mara menghampiri mangkuk pembakar kemenyan.Ruang gua tersebut cukup luasnya dan ada bahagian yang cukup gelapnya walau pun cahaya matahari sempat menerobos kedalam.
"Udin...aku rasa aku nampak sesuatu yang bergerak dikegelapan sana."Bisik wak kemat mengingatkan.Udin pun mengangguk.Ternyata benarlah apa yang dilihat oleh wak kemat.
Sebuah bayangan mengangkat tangannya,yang memegang kapak.
"Din...awas...."Teriak bahrun.Bayangan dari tempat gelap tersebut menghayunkan kapak dan kapak itu pun melayang kearah udin.Udin hanya menundukkan tubuhnya.Kemudian kapak tersebut menebas apa saja yang ada disitu.
"Salbiyah ada ditempat gelap tersebut."Kata bahrun.Selepas udin terselamat dari lemparan kapak tajam,dia pun terus menyepak mangkuk pembakar kemenyan tersebut hingga tumbang.Tak lama kemudian terdengar jerit dari tempat yang gelap.
"Aaaa......"Teriakan itu begitu dahsyat hingga suaranya yang nyaring itu bergema diruang gua.Salbiyah terus menampakkan dirinya dari tempat gelap dan meluru kearah bahrun yang terdekat dengannya.
Kedua tangannya terjulur dan mencekik leher bahrun.Tetapi sebaik kedua tangan salbiyah menyentuh leher bahrun,cepat-cepat salbiyah menarik tangannya balik dengan jeritan yang memekakkan telinga.Kedua tangannya menggigil bagai terkena kejutan karan elektrik.Bahrun baru tersedar,bahawa salbiyah telah menyentuh tasbih dilehernya.
Maka sebelum salbiyah bertindak lebih ganas lagi,bahrun mengambil tasbih dilehernya,kemudian menghentamkan tasbih tersebut di muka salbiyah.Sungguh mengejutkan.Setalah salbiyah terkena hentaman tasbih tersebut.Dia pun tumbang bagaikan pokok pisang.Seterusnya salbiyah menggelepar bagai ayam kene sembelih.
Tak lama kemudian tubuhnya kejang-kejang dan lalu diam untuk seterusnya.Salbiyah telah menghembuskan nafasnya yang terakhir hanya dipukul oleh biji tasbih.Tak lama kemudian terjadi peristiwa yang ajaib.Tiba-tiba keratan dileher salbiyah yang mempunyai tanda luka itu merenggang dan terpisahlah kepala salbiyah dengan anggota tubuh badannya.
Tak lama kemudian tubuh badan salbiyah mengejut baik tubuh dan wajah salbiyah menjadi kering dan mengingatkan dia telah meninggal beberapa tahun yang lepas.Kejadian ini tentu saja membuat mereka bertiga hampir tak percaya.Tapi ianya adalah bukan mimpi.
"Aku memang pernah mendengar yang salbiyah pernah dikhabarkan meninggal dunia.Ternyata khabar itu memang benar.Yang sebenar kehidupan salbiyah yang baru berakhir ini adalah kehidupan sesat yang berguru pada raja iblis."Kata bahrun.Bahrun pun kemudian meneruskan pesan hasan dan jalal untuk melekatkan beberapa ayat pemusnah didinding gua.
Mereka bertiga pun menampalkan ayat pemusnah tersebut dibeberapa tempat didalam dinding gua.Setelah pekerjaan itu siap,mereka pun keluar dari gua.Setelah berada diluar gua,mereka melihat sekejap keadaan gua yang telah melahirkan berbagai perkara yang menakutkan.
"Sekarang tugas kita selesai."Kata wak kemat.
"Benar...kejahatan salbiyah pun telah berakhir."Kata bahrun.Ketiga nya kemudian tersenyum seakan terlepas dari mimpi buruk yang menghantui dalam tidurnya.Tetapi senyum itu terhenti seketika.Meraka merasakan bumi mereka berpijak terasa bergoyang.
"Apa ini badanku rasa hoyong."Kata wak kemat.Bahrun dan udin pun merasakan apa yang dirasakan oleh wak kemat.Ternyata memang benar.Bumi mereka berpijak telah bergoyang-goyang.Bersamaan dengan itu angin pun mula bertiup cukup kencang.
"Lihat...bukit itu..."Teriak udin dengan mata yang terbeliak.
Batu-batu diatas bukit berguguran bagai gunung berapi hendak meletus.
"Ini gempa bumi...."Wak kemat menyahut.Batu-batu yang meluncur kebawah dari bukit batu hitam tersebut hampir menhentam mereka bertiga.Mereka pun lalu lari ketempat yang lapang menjauhi bukit hitam tersebut.
"Ruuuunnnggg....gruuuukkk......"Habuk bertaburan dan batu-batu bukit yang jatuh hancur setelah tiba dibawah.Pokok-pokok besar kemudian tumbang.Bukit hitam tersebut mengalami kehancuran yang teruk.Bukit itu runtuh dan mulut gua itu pun terbenam oleh reruntuhan batu-batu.
Kejadian itu tak lama berlangsung.Hanya beberapa minit saja.Setelah keadaan huru-hara itu reda semula.Mereka bertiga mengawaskan keadaan bukit hitam tersebut.
"Bukit itu runtuh dengan suara yang hebat.Gua itu pun terbenam."Kata udin.
"Itu bermakna kejahatan salbiyah dan kekuatan sihirnya terkubur disitu."Kata bahrun.Wak kemat menganggukkan kepalanya.
Mereka bertiga pun kemudian meninggalkan tempat itu dengan fikiran masing-masing masih mengingat kejadian itu yang sukar untuk dilupakan begitu saja.Setelah bertungkus lumus selama ini,akhirnya berjaya juga kejahatan itu dihapuskan.Walau pun mereka bertiga berjalan dengan rasa mengantuk dan letih,tetapi kelegaan itu menjadi penawar hati masing-masing.Kejahatan salbiyah telah berakhir.
Pagi ini minah tak dapat menghibur hatinya sendiri.Fikirannya selalu melayang memikirkan udin.Dan kecemasannya itu selalu menyelimuti dirinya,hinggakan buat kerja pun mengalami banyak kesalahan.Dia duduk saja dibangku panjang diruang dapur selepas menyiapkan sarapan pagi.
Sarpan pagi itu telah terhidang dimeja dapur dan terbiar begitu saja tanpa disentuhnya.Malas rasanya hendak merasai sarapan pagi itu.Rasanya tak ada selera menikmati hidangan pagi itu tanpa suaminya disisinya.Kemudian bangkit dari tempat duduknya.
Tak lama kemudian minah pun telah berjalan dengan lambat kerumah zamilah.Caranya berjalan itu bagaikan tak larat nak membawa tubuh badannya.Sebenarnya rumah minah dan zamilah hanya berjarak sepuluh rumah saja.Tapi minah merasakan berjalan ketempat rumah zamilah bagai berjalan sebatu jauhnya.
Setelah minah tiba didepan pintu rumah zamilah,dia pun mengucapkan salam.Tiada jawapan.Maka minah pun menghampiri kearah samping rumah dan mengucapkan salam.Kemudian terdengar suara milah yang membalas dari dalam bilik.Pintu tingkap terbuka dan muncullah wajah bahrun yang melihat minah berdiri dengan lesu.
Minah terkejut dan membulatkan matanya.Tapi tiba-tiba minah menundukkan wajahnya dengan tersenyum.Minah nampak dipipi bahrun bekas gincu yang merata dibeberapa tempat.Milah kemudian menarik suaminya hingga rebah ditempat tidur.
"Abang ni...buat malu milah saja."Bisik milah lembut dan bersungut.
"Gincu bibir milah melekat kat pipi abang tu."Kata milah menjelaskan.Dia pun kemudian menampakkan wajahnya dipintu tingkap yang telah terbuka tersebut dan melihat minah yang menundukkan wajahnya dengan tersenyum.
"Ee..minah..ada apa?."Tanya milah dengan tersenyum dan sedikit malu.
"Em...anu...ee abang udin dah balik belum?."Tanya minah ingin tahu.
"Dah...dah balik sama-sama dengan abang bahrun."Jawab zamilah.
Setelah mendengar kata-kata itu minah pun menunjukkan wajahnya yang berseri.Tanpa menunggu kata-kata milah selanjutnya,minah pun meninggalkan tempatnya berdiri dan terus berlari.Sampai dijalanan kampung minah teringat sesuatu dan dia menghentikan larinya.
"Terima kasih..."Kata minah dari tempatnya berdiri.Milah hanya tersenyum dan melambaikan tangannya.Minah pun kemudiannya lari lagi balik kerumahnya.Setelah tiba dirumah,dia berada dibilik dapur.Sarapan pagi yang terhidang disitu telah lesap dan hanya tinggal sedikit saja.
"Abang...."Panggil minah dengan hati penuh kerinduan.Dia pun kemudian berjalan kearah pintu bilik tidurnya yang terbuka.Setelah tiba didalam,dia melihat suaminya terlentang dan dalam keadaan tertidur.
"Kasihan..."Kata minah dalam hati.Minah pun menahan rindu hatinya dan tak berusaha membangunkan suaminya.Tapi dia berjalan mendekati suaminya.Dia membisikkan sesuatu yang lembut.
"Selamat tidur..."Bisiknya kemudian memberikan ciuman ringan dipipi suaminya.Setelah itu minah pun bermaksud pergi.Tapi sebelum dia memusing tubuhnya dia terkejut.
"Wouuu...abang ni..."Sungut minah kerana rasa terkejut tersebut.
"Lain kali...kalau abang balik,minah tak ada dirumah,kena tahu..."
"Minah cari abang kat rumah zamilah...minah cemas bang..."Kata minah.
"Benarkah minah dari rumah zamilah?."Soal udin reda dari syaknya.
"Iya...minah...em...minah nampak abang bahrun teruk..."Kata minah terbisik.
"Teruk..?"Kata udin tak mengerti dan terkejut.
"Iyee...pipi abang bahrun penuh dengan gincu bibir zamilah."Bisiknya.
"Oooohh..."Udin tersenyum dan bernafas lega.Kemudian suasana dibilik tidur itu menjadi sunyi.Di luar,angin pagi bertiup lembut dan nyaman.
(Selesai...)
Sumber : Naskah Dari Mastris
No comments:
Post a Comment